Penulis: Angger Putra Pratama, S.Gz., Dietisien
Selama olahraga, tubuh kita menggunakan sebagaian besar karbohidrat sebagai sumber energi utama. International Society of Sports Nutrition (ISSN) merekomendasikan untuk mengisi ulang energi selama olahraga dari sumber karbohidrat dengan jumlah 30 – 60 gr per jam hingga 90 gr per jam tergantung dari jenis, intensitas, dan durasi olahraga. Striveans, ketika ngobrolin tentang mengisi ulang energi untuk tubuh saat berolahraga, kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan makanan maupun minuman mana yang paling efektif untuk mengoptimalkan performa disaat latihan maupun kompetisi. Contoh makanan yang seringkali digunakan atlet untuk mengisi bahan bakar energi adalah buah pisang. Selain itu, opsi lain untuk mengisi energi yang lebih praktis adalah energy gel.
Diantara buah pisang ataupun energy gel, apakah Striveans bisa menebak manakah yang lebih pas digunakan untuk mengoptimalkan performa olahraga? Yuk kita bahas di artikel ini, mulai dari profil nutrisi antara pisang dan energy gel hingga perbandingan diantara keduanya untuk membantu Striveans membuat keputusan yang tepat berdasarkan kebutuhan gizi maupun preferensi.
Sumber Karbohidrat Sebagai Energi
Baik buah pisang maupun energy gel sama – sama mengandung karbohidrat yang digunakan sebagai energi. Komposisi karbohidrat dalam buah pisang terdiri dari karbohidrat sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Sedangkan energy gel biasanya mengandung karbohidrat dalam kombinasi bentuk glukosa, fruktosa, ataupun maltodekstrin. Energy gel memiliki tekstur yang cair sehingga mempunyai daya serap yang baik dan dapat mengembalikan energi dengan cepat. Untuk kepadatan kalori, energy gel mengandung densitas kalori yang lebih padat dibandingkan buah pisang. Hal ini berarti untuk mendapatkan kalori yang sama dibutuhkan buah pisang yang lebih banyak dibandingkan dengan energy gel. Selain itu beberapa atlet saat mengkonsumsi pisang tidak menghabiskan secara ututh dan hanya makan sebagian untuk mencegah gangguan pencernaan karena efek kenyang dan tetap fokus pada kompetisi.
Energy gel juga khusus dibuat untuk penggunaan saat olahraga sehingga hanya mengandung bahan – bahan penting yang dibutuhkan selama olahraga dan biasanya di desain khusus untuk mengoptimalkan performa. Energy gel menyediakan karbohidrat yang dibutuhkan sports enthusiast tanpa kandungan zat lain yang kurang dibutuhkan selama aktivitas olahraga seperti serat yang juga berisiko menimbulkan gangguan pencernaan selama olahraga. Buah pisang dapat digunakan sebagai opsi untuk setelah berolahraga sebagai replenish atau mengisi kembali cadangan glikogen yang terkuras selama aktivitas olahraga.
Profil Elektrolit Buah Pisang vs. Energy Gel
Buah pisang merupakan sumber kalium yang tinggi, namun sekaligus mengandung sedikit atau rendah mineral natrium. Keseimbangan elektrolit seperti natrium dan kalium merupakan salah satu hal penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan isu lain selama olahraga seperti kram otot. Mengkonsumsi pisang saja selama berolahraga terutama durasi panjang tanpa asupan natrium dari bahan makanan lain dapat memungkinkan dan berisiko terjadinya kram otot yang lebih dini/awal.
Buah pisang dengan ukuran sedang hanya mengandung sekitar 1 mg natrium sehingga tidak cukup untuk menggantikan semua natrium yang hilang dari cairan tubuh / keringat selama aktivitas olahraga sedangkan energy gel dapat mengandung hingga 50 mg natrium atau 50 kali lipat dari jumlah natrium yang ada di pisang ukuran medium. Oleh karena itu, jika Striveans memilih pisang sebagai sumber energi di saat berolahraga terutama durasi yang panjang pastikan juga mencukupi asupan natrium dari sumber makanan lainnya.
Isu Kepraktisan
Meskipun buah pisang mempunyai kandungan nutrisi yang mirip dengan kebanyakan energy gel dan terlepas dari pembahasan nutrisi sebelumnya, namun apakah Striveans bisa membayangkan membawa 5 buah pisang atau bahkan lebih saat lari marathon? Tentunya energy gel lebih praktis dan mudah dibawa dibandingkan buah pisang terutama saat mengikuti kompetisi olahraga seperti marathon.
Energy Gel Dengan Ekstrak Jahe
Setiap energy gel dari setiap merk tentunya tidak sama dan biasanya dirancang khusus dengan berbagai kelebihannya masing – masing. Energy gel dengan ekstrak jahe mempunyai kelebihan tersendiri karena dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan dan aman dikonsumsi walaupun dalam keadaan perut kosong. Strive Energy Gel merupakan energy gel pertama dan satu – satunya di Indonesia yang mengandung ekstrak jahe. Energy gel dari Strive terbuat dari bahan – bahan alami dimana kandungan karbohidratnya berasal dari ekstrak kurma, maltodekstrin, dan fruktosa yang diformulasikan khusus untuk mengoptimalkan performa olahraga. Selain itu, Strive Energy Gel juga dilengkapi dengan perpaduan elektrolit untuk mencegah kram otot, kafein alami dari guarana yang aman untuk jantung, asam amino, dan vitamin B kompleks (B1, B2, B6) untuk mempercepat pembentukan energi sehingga cocok untuk energy booster selama olahraga.
Kesimpulan
Dalam perbandingan atau “duel sengit” antara buah pisang dan energy gel ini, tidak ada satu jawaban untuk semua permasalahan – there’s no one-size-fits-all. Baik buah pisang maupun energy gel, keduanya merupakan opsi sumber karbohidrat yang baik sebagai energi untuk olahraga dengan masing – masing keunggulannya. Bahkan keduanya dapat dikombinasikan secara bersamaan untuk mengisi energi dalam sesi latihan maupun saat pertandingan. Striveans harus mengerti bahwa kebutuhan dan preferensi tiap individu berbeda. Entah buah pisang atau energy gel, goals-nya sama yaitu memenuhi kebutuhan gizi untuk mengoptimalkan performa olahraga. Eksperimen merupakan kunci dan pendekatan terbaik agar Striveans mencoba dan mempertimbangkan toleransi dari pencernaan masing – masing dalam mengkonsumsi buah pisang ataupun energy gel pada saat sesi latihan sehingga dapat menentukan mana yang terbaik atau kombinasi keduanya dan berapa banyak jumlahnya untuk disiapkan saat kompetisi nantinya. Jika Striveans memerlukan informasi nutrisi lebih spesifik sesuai dengan permasalahan gizi pribadi, Striveans dapat berkonsultasi dengan nutritionist maupun dietitian untuk mendapatkan saran maupun rekomendasi nutrisi personal yang disesuaikan dengan intensitas, preferensi diet, dan pertimbangan kesehatan lainnya.
_______________________________________________________________________
Referensi
Kerksick, C. M. et al. (2022) “International society of sports nutrition position stand: nutrient timing,” https://doi.org/10.1186/s12970-017-0189-4, 14(1). doi: 10.1186/S12970-017-0189-4.
Men’s Running (2016) Energy gels vs real food – men’s running UK, Men’s Running. Available at: https://mensrunninguk.co.uk/health/energy-gels-vs-real-food/
Nieman, D. C., Gillitt, N. D., Henson, D. A., Sha, W., Shanely, R. A., Knab, A. M., ... & Jin, F. (2012). Bananas as an energy source during exercise: a metabolomics approach. PLoS One, 7(5), e37479.
Runivore. What’s better? bananas versus energy gels as race fuel. Available at: https://runivore.com/whats-better-bananas-versus-energy-gels-as-race-fuel/